Minggu, 13 Juni 2010

Seminar Sistem Kelistrikan Bali Yang Mandiri dan Ramah Lingkungan

A. JUDUL :

Seminar Mewujudkan Sistem Kelistrikan Bali yang Mandiri dan Ramah Lingkungan Mendukung Program Bali Clean and Green.

B. LATARBELAKANG

Salah satu program Pemerintah Republik Indonesia terkait dengan kebijakan dibidang energi saat ini adalah melakukan berbagai upaya penghematan penggunaan bahan bakar minyak di segala sektor. Hal ini disebabkan karena semakin terbatasnya sumber energi minyak serta tumbuhnya kesadaran terhadap dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, pemerintah melaksanakan program pengurangan penggunaan bahan bakar minyak dibidang ketenagalistrikan dengan berupaya melakukan diversifikasi pemakaian bahan bakar minyak menjadi sumber bahan bakar lainnya yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kebutuhan akan tenaga listrik di Bali dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan karena listrik diperlukan oleh hampir semua sisi kehidupan manusia, baik di lingkungan keluarga, perkantoran, dunia usaha maupun dunia industri. Terlebih di Bali sebagai daerah tujuan utama pariwisata di Indonesia, yang telah mencanangkan Program Bali Clean and Green, sistem penyediaan listrik yang ramah lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung program tersebut. Selain itu, ketersediaan listrik yang memadai sangat diperlukan dalam mendorong iklim investasi dan pembangunan yang efisien dan andal untuk mencapai tujuan mensejahteraan masyarakat. Prioritas pembangunan yang menjadi andalan Bali adalah pariwisata, industri kecil dan pertanian dalam arti luas yang semuanya sangat memerlukan sistem kelistrikan yang memadai. Artinya, listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi hajat hidup masyarakat Bali.

Sistem kelistrikan di Bali hingga tahun 2010 ini berasal dari beberapa sumber yaitu : PLTD/PLTG Pesanggaran sebesar 200,82 MW, PLTG Gilimanuk sebesar 133,8 MW, PLTGU Pemaron sebesar 96 MW dan suplai listrik melalui kabel bawah laut sebesar 220 MW. Dari keseluruhan sumber tersebut, penggunaan bahan bakar minyak /HSD sangat besar yang berdampak langsung pada biaya operasionalisasi pembangkit listrik PT Indonesia Power. Untuk pengoperasian PLTG/PLTD sepanjang tahun 2007 rata-rata setiap bulannya dibutuhkan 47,612,406 liter BBM dengan harga Rp.8640,5. Harga produksi Rp.650/per KWh dan harga jual PLN adalah Rp. 650,-. Sedangkan untuk tahun 2008 pemakaian setiap bulannya 51.659.382 liter dengan harga Rp 9.800,-/liter. Sehingga dana yang dihabiskan untuk pemakaian BBM di Bali diperkirakan kurang lebih mencapai 6 triliyun rupiah. Biaya produksi rata-rata Rp. 3.168,-per KWh (dengan asumsi produksi per KWh membutuhkan 0,33 liter) dan harga jual adalah Rp. 750-Rp.850,- per KWh. Dengan kondisi harga minyak bumi yang terus melambung dan kebutuhan listrik yang terus meningkat (perkiraan peningkatan beban puncak sampai tahun 2017 dapat mencapai 926,33 MW. Dalam upaya mewujudkan sistem kelistrikan di Bali yang mampu mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat Bali yang lebih baik dimasa yang akan datang maka PT PLN harus terus melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan perekonomian Bali ini.

Yayasan Pembangunan Bali Berkelanjutan (Bali Sustainable Development Foundation) sebagai lembaga swadaya masyarakat yang memiliki perhatian terhadap upaya mewujudkan keharmonisan pembangunan dengan kesejahteraan ekonomi dan keluhuran budaya masyarakat Bali berkeinginan untuk ikut mendorong kerangka berpikir masyarakat Bali agar dapat membangun Bali dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Dalam upaya mewujudkan sistem kelistrikan di Bali yang mandiri dan ramah lingkungan, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Program Bali Clean and Green, maka akan dilaksanakan Gerakan Mewujudkan Sistem Kelistrikan Bali yang Mandiri dan Ramah Lingkungan dalam bentuk berbagai kegiatan seperti Seminar Nasional, Sosialisasi, Focus Group Discussion, Workshop, Pelatihan, dan Pendampingan Masyarakat, dan penyertaan Modal Bergulir yang dalam kegiatan tersebut akan melibatkan beberapa pemerhati, pemegang kebijakan, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, politikus, generasi muda, dan komponen masyarakat lainnya. Salah satu bagian dari kampanye tersebut akan dilaksanakan Seminar Nasional dengan Topik : Upaya Mewujudkan Sistem Kelistrikan Bali Yang Mandiri dan Ramah Lingkungan.

C. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Seminar Nasional dengan Topik Upaya Mewujudkan Sistem Kelistrikan Bali Yang Mandiri dan Ramah Lingkungan akan dilaksanakan :

Tempat : Ruang Sidang Bali Room, Hotel Inna Bali. Jl. Veteran Denpasar Bali

Hari,Tgl : Kemis, 24 Juni 2010

Waktu : 09.00 sd 15.00 WITA

D. PESERTA DAN PEMBICARA

Peserta diharapkan berasal dari pemerhati, pemegang kebijakan, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, politikus, generasi muda, dan komponen masyarakat lainnya yang memiliki perhatian dan keinginan mewujudkan sistem kelistrikan Bali yang mandiri dan ramah lingkungan. Pada Seminar Nasional ini dibatasi peserta berjumlah 50 orang.

Pembicara diharapkan dari Ida Pedanda Sebali Tianyar, GM PT Indonesia Power UBP Bali, Bapak Agus Mantik (Parisada Hindu Dharma Pusat) dan Dr. Ketut Gede Dharma Putra,M.Sc.

E. PELAKSANA

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan Pembangunan Bali Berkelanjutan dengan alamat Jl. Gutiswa No 24 Denpasar Bali Telpon 0361 7939904, Hp 08123986017

Fax 0361467712 email: balisustain@gmail.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar